Dari luar tempat ini tampak biasa-biasa saja. Bangunannya kecil dan tidak
begitu terlihat langsung dari jalan utama. Ketika masuk ke dalamnya, Anda akan
disambut oleh kontainer yang berisi es krim dengan aneka macam warna yang
sangat mengundang minat untuk dicoba. Ada banyak pilihan es krim yang susah
dihafal namanya, tapi yang paling recommended adalah avonutella. Harga satu
skop es krim pertama adalah Rp 13.000,- dan Rp 11.000,- untuk skop selanjutnya.
Rasanya, maknyus lah.
Tak hanya es krim, Mary Anne’s juga menyediakan pancake dan snack. Ada beberapa
macam pancake, tapi yang sempat dicicipi penulis adalah choco oreo, choco nut,
dan choco pancake. Secara rasa sih lumayan enak, apalagi topping-nya yang
lumayan berasa. Sayangnya, ukuran pancake terlalu tipis, jadi hanya berasa
geli-geli di lidah, tidak sampai perut.
Untuk suasana,
lumayan menyenangkan. Di lantai atas, atas TV, CCT, dan ornamen lucu di
dinding. Suasana lantai dua disejukkan dengan adanya 2 AC, sayangnya, untuk
ukuran ruangan yang terbilang kecil, penggunaan dua buah AC bisa dibilang
boros, dingin banget jadinya. Sebenarnya, ada fasilitas wifi yang bisa
dimanfaatkan, tapi, sewaktu penulis berkunjung ke Mary Anne’s, wifi tidak bisa
digunakan. Sayang sekali.
Untuk waiter, ada yang baik, karena mau bolak-balik naik turun ketika
ditanya tentang wifi yang tidak bisa digunakan. Waiter bagian depan ada yang
memaksa untuk order langsung setelah masuk, padahal bisa pesan setelah memilih
tempat duduk. Satu lagi, ada waitress yang melarang bawa makanan dari luar,
padahal waitress yang lain tidak melarang.
Biasanya, kita akan mendapatkan voucher buy one get one free es krim,
setelah membayar. Meski ada beberapa kekurangan, tapi es krim Mary Anne’s tetap
wajib dicoba.
Thank You buat Echa, Isdi, and Risa